Dedy Delon, Pendiri Yayasan Aku Badut Indonesia yang Suka Bantu Anak-Anak Penderita KankerArtikel

Dedy Delon, badut profesional pendiri Yayasan ABI (Aku Badut Indoneia) saat ditemui di Jatiasih, Kota Bekasi, Kamis (10/9/2020).
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, JATIASIH - Berawal dari ketertarikan untuk menghibur anak-anak, Dedy Rachmanto (52) mendirikan Yayasan Aku Badut Indonesia (ABI).
Bagi sebagian individu, nama ABI sudah tak asing lagi. Komunitas yang sudah berbadan hukum ini kerap wara-wiri menghibur di sejumlah acara televisi.
Mengusung konsep badut modern, ABI mengubah kostum hingga penampilan di atas panggung. Umumnya, kostum badut hanya bercorak warna-warni.
Melalui ABI, kostum badut dihadirkan dalam versi modern dengan etnik Indonesia berupa pengaplikasian batik, tenun hingga songket pada kostumnya.
Sementara untuk penampilan di atas panggung, tiap badut sudah dibekali kemampuan yang mumpuni. Sehingga bukan hanya berjoget untuk menghibur, melainkan ada atraksi yang ditampilkan.

Dedy Delon, badut profesional pendiri Yayasan ABI (Aku Badut Indonesia) saat ditemui di Jatiasih, Kota Bekasi, Kamis (10/9/2020). (TribunJakarta.com/Nur Indah Farrah Audina)
Di balik itu semua, pencetus ide cemerlang ini adalah Dedy atau akrab disapa Dedy Delon. Menggeluti dunia badut sedari kecil, Dedy mengatakan telah belajar banyak hal.
"Saya sudah 42 tahun jadi badut. Kemudian saya diangkat jadi anak Pak Tepong, maestro akrobatik," ucap Dedy kepada TribunJakarta.com, Kamis (10/9/2020).
"Kemudian pas SMA saya mulai belajar di sejumlah tempat. Mencari ilmu lebih banyak," ia menambahkan.
Menariknya, ia juga belajar banyak hal dari para pemerhati anak seperti Kak Seto.
"Saya sering diajak Kak Seto. Saya diajak menghibur anak-anak ketika dia ada acara," sambungnya.
Berkat ketekunannya, perjuangan Dedy membuahkan hasil.
Pada 1987 ia mulai tampil di acara besar. Akhirnya, nama Dedy pun semakin banyak dikenal orang dan mendapatkan sejumlah tawaran.
"Zaman itu badut tuh masih jarang banget. Jadi dalam satu hari aku bisa handle 10 job. Itu bayarannya waktu itu sekitar Rp 150 ribu," jelasnya.
Sayangnya, ketika kariernya kian menanjak, ia diterpa musibah. Ibunya, Eni Rohaeni divonis mengidap kanker rahim dan dokter memprediksi usianya tak kan lama.
"Pas di tahun 1992, ibu saya sakit. Apapun saya lakukan demi ibu saya. Karena saya biasa menghibur anak-anak, itu coba saya terapkan ke ibu saya."
"Sebab ketika kita menghibur, beban yang ada di mereka seolah lepas. Syukurnya usia ibu saya melebihi yang dokter perkirakan," jelasnya.
Terbentuknya ABI
Selepas kepergian sang ibu, Dedy kembali menekuni kariernya.
Sayangnya, ia mulai merasa jenuh tepat di tahun 2014. Dirinya merasa tak ada terobosan apapun dan yang ia kerjakan cenderung monoton.
Akhirnya tepat di tanggal 28 Januari 2018, ia membuat gebrakan baru dengan menghadirkan badut modern.
Di mana badut tak lagi dipandang sebelah mata, namun bisa menghibur, mengedukasi sekaligus donasi.
"Saya ingin menghapus paradigma masyarakat soal badut," ungkap dia.
"Mulai dari kostum hingga atraksinya saya ubah dan disajikan dalam bentuk yang kekinian. Maka terbentuklah ABI ini," jelas Dedy.
Dengan menggandeng dokter gigi, ABI memberikan hiburan sekaligus edukasi soal kebersihan gigi dan mulut dari satu sekolah ke sekolah lainnya.
Sementara untuk tiap atraksinya, ABI selalu menyisihkan donasi untuk diberikan ke sejumlah yayasan kanker di Indonesia. Selain itu, ABI juga menghadirkan inovasi dalam hal kostum dan sepatu badut. Tentunya, inovasi ini dilirik oleh seniman di berbagai dunia seperti Amerika dan Belanda.
"Lalu kami juga membuat terbosan baru pada sepatu badut. Jadi dimana keuntungannya ini kami sumbangkan ke yayasan kanker."
"Sehingga ABI hadir bukan sekedar menghibur, tapi juga dibekali kemampuan mempuni. Selain itu, keuntungan yang kami hasilkan juga digunakan untuk berbagi," tandasnya.
Dedy Delon, badut profesional saat ditemui di Jatiasih, Kota Bekasi, Kamis (10/9/2020)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Dedy Delon, Pendiri Yayasan Aku Badut Indonesia yang Suka Bantu Anak-Anak Penderita Kanker, https://jakarta.tribunnews.com/2020/09/10/dedy-delon-pendiri-yayasan-aku-badut-indonesia-yang-suka-bantu-anak-anak-penderita-kanker?page=4. Penulis: Nur Indah Farrah Audina Editor: Y Gustaman